Dari kecil sampe sekitar 4 bulan lalu, aku tinggal dan menetap di daerah Baturaden. Segala keindahan alam bisa aku dapatkan di sana. Kecuali satu, PANTAI. Secara, rumah aku itu di kaki gunung slamet. Jauuhhhh dari pantai. Dari sekian banyak pantai yang terhampar di bumi ini, baru 3 yang pernah aku kunjungi sampai 7 tahun lalu. Yaitu Pantai Teluk Penyu-Cilacap, Pantai Bahari-Tegal (Oops, lupa namanya dink), dan Pantai Ayah-Kebumen. Setelah aku jadian ma mantan pacarku yang sekarang jadi suami aku, koleksi wisata bahariku bertambah dengan Pantai Singkil Indah-Cilacap. Tiap aku main ke rumah camer (dulu), pasti aku main ke pantai itu (ya iyalah, yang deket gitu). Kata pacar aku sih, "Dasar cah nggunung, liat pantai ya seneng banget". Bener juga sih.
Sebelum merit, aku selalu berpikir, "Setelah aku nikah, kan bisa sering-sering main di pantai." Aku bayangin, bisa sering-sering liat sunrise `n sunset. Kalo liat di tivi kan kayaknya indah banget tuh. Palagi nikmatinnya ama orang tercinta, uh, romantis banget (kayaknya sih).
Dan setelah akhirnya kami menikah, jreng-jreng-jreng, dari 4 bulan lalu mpe sekarang lum pernah sekalipun ke pantai! Pas masih honeymoon, kata ortu, "jangan ke pantai dulu, tunggu 40 hari." Uh, kaya orang ninggal aja pake acara 40 hari segala. Tapi kita kan anak-anak yang nurut ma ortu (subjektif), kita nurut aja ga ke pantai dulu.
Setelah lewat 40 hari, ada-ada aja kendalanya. Kalo pagi, sibuk di dapur. Siang, panas lah. Sore, udah cape. Malem, duingin. Kalo hari libur, bangunnya siang, matahari dah nduluin. Kalo timingnya udah pas, ganti aku yang "berhalangan". Soalnya kalo ke pantai aku maunya basah-basahan sepuasnya. Kalo dulu kan ga bisa, masih jaim gitu deh ma camer.
Seminggu lagi, dah masuk bulan puasa. Pokoknya, aku HARUS bisa ke pantai sebelum puasa. Apapun yang terjadi. Dah kangen ma birunya air laut, deburan ombak, anginnya yang dahsyat, dan pastinya sunset or sunrise. So, i`m coming my lovely beach...
